Friday, November 19, 2010

The Wayne Rooney Saga: The Beginning of The End?

Beberapa tahun silam ada seorang anak muda yang memulai debutnya di Liga Champions dengan mencatat sebuah hat-trick. Seusai pertandingan sang pelatih rela susah payah meminta langsung bola pertandingan tersebut pada wasit sebagai suvenir.

Kemudian empat bulan yang lalu, satu orang Skotlandia -yang jelas-jelas tidak peduli mau sejauh mana pencapaian Inggris di Piala Dunia- menghubungi striker andalan Inggris yang sedang penuh tekanan untuk mengingatkan agar ia 'bersantai dan menikmati pertandingan di Afrika Selaran'.

Itulah hubungan antara Sir Alex Ferguson dan Wayne Rooney.

Sepanjang sejarah karirnya di Manchester United, Rooney sudah berkali-kali dibela dan dilindungi oleh Fergie, terutama dari serangan media. Sebagai timbal baliknya, striker tempramental ini mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya sebagai pemain andalan sekaligus kesayangan para fans United.

Simply put, hubungan Roo-Fergie bisa digambarkan sebagai hubungan ayah-anak. Di dalam dan di luar lapangan hijau.

Tapi segala hubungan baik ini mendadak hancur.

Semuanya berawal dari bocornya perilaku 'nakal' Rooney ke publik. Ia dikabarkan berselingkuh dengan pelacur saat istrinya sedang mengandung. Berita ini jelas mengganggu kehidupan pribadi-nya dan tentu penampilannya di lapangan.

Kemampuan mencetak golnya menurun drastis. Ia sudah tidak mencetak gol dari open play semenjak awal tahun ini, dan baru mengemas satu gol untuk United sepanjang musim baru. Fergie pun memutuskan untuk 'mengistirahatkan' strikernya ini, dengan menyatakan bahwa Rooney sedang mengalami cedera ankle dan butuh waktu untuk pulih.

Clash antara dua orang ini mulai terlihat, saat pemain ini merengek di depan pers meminta untuk bermain. Katanya itu adalah satu-satunya cara agar ia kembali pada performa terbaiknya.

Semuanya pun mencapai puncaknya dalam satu pekan belakangan ini.

Rooney mengaku pada wartawan bahwa sepanjang musim ini ia tidak pernah mengalami cedera ankle. Saat ditanya mengapa Fergie menyebut ia memilikinya, Roo hanya menjawab "tidak tahu". Poin ini jelas jadi semacam 'pengkhianatan' yang dilakukan sang pemain.

Hubungan buruk mereka pun semakin tercium oleh media, hingga poin dimana sang striker menyatakan tidak ingin memperpanjang kontrak di United dan sudah berpikir untuk segera pindah klub.

Berita yang bagai petir di siang bolong, khususnya bagi para pendukung United.

Nama-nama besar semacam Real Madrid, Barcelona, dan Inter Milan langsung mengantri begitu mendengar peluang mendapat salah satu pemain depan terbaik dunia ini terbuka.

Tapi ada satu klub yang akan menjadi mimpi buruk bagi para fans United. Somehow, Roo malah terlihat ingin pindah ke sana sekaligus siap menjadi musuh utama: Manchester City.

Kondisi buruk ini memang bukan yang pertama kali dihadapi oleh Fergie. Sepanjang era-nya di United, pemain-pemain bintang selalu datang dan pergi -dan tidak semuanya dengan cara yang baik. Jaap Stam, David Beckham, Ruud Van Nistelrooj, Roy Keane, Carlos Tevez dan Cristiano Ronaldo adalah sederet kecil bintang besar yang pergi dari United. Sebagian dari mereka juga menjalani apa yang dijalani oleh Rooney saat ini, berseteru dengan sang pelatih.

Prinsip Fergie bahwa tidak ada satupun pemain yang lebih besar dari klub, memang terbukti membuatnya kehilangan banyak pemain bintang.

Tapi sejarah juga membuktikan, saat United kehilangan bintang mereka yang 'bandel', selalu muncul hal baik. Entah mendapat pengganti yang sepadan, atau gelar juara.

In other words, United have learned how to move from one player to another.

Rooney saat ini adalah striker pilihan ketiga bagi skuad utama United. Pemain utama mereka saat ini adalah Dimitar Berbatov. Javier Hernandez juga sedang mulai menemukan sentuhan barunya. Dengan form saat ini, Roo memang di luar skuad utama.

Meski begitu, tidak ada yang membantah bakat yang dimiliki oleh pemain ini. Sebagai seorang pekerja keras dan finisher yang nyaris sempurna, akan jadi sebuah kehilangan yang luar biasa besar jika ia akhirnya pindah.

Kondisi semacam ini bahkan memunculkan satu opsi baru yang nyaris tidak terpikirkan sebelumnya. Opsi bahwa sudah saatnya Sir Alex Ferguson turun dari tahtanya di Old Trafford, sehingga Rooney bisa ikut membantu tim ini bangkit di masa mendatang.

Seems impossible? Entahlah.

Bagaimana saga Wayne Rooney ini akan berakhir? Apakah hubungan baiknya dengan Fergie benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki lagi? Atau satu pertanyaan lagi, yang paling mengejutkan, mungkinkah United mengorbankan Fergie demi Rooney?

Hanya waktu yang bisa menjawab.

*posted in www.supersoccer.co.id (19/10/10)

No comments:

Post a Comment