Friday, November 19, 2010

Pembabtisan Dimitar Berbatov Di Old Trafford

Ada momen-momen tertentu yang menjadikan seorang pemain sepakbola sebagai pemain Manchester United. Dan Dimitar Berbatov baru menjalani salah satu momen tersebut..

Kita bisa mengingat Cristiano Ronaldo menjadikan dirinya sebagai pemain United langsung pada debutnya dengan cara memesona publik Old Trafford dengan teknik-teknik ajaib kakinya saat menghadapi Bolton.

Sedangkan Wayne Rooney? Para pendukung setia United pasti bisa mengingat hat-trick yang ia ciptakan dalam pertandingan pedananya. Menghadapi Fenerbahce di ajang Liga Champions.

Dimitar Berbatov memiliki langkah yang berbeda dengan dua pemain tersebut. Jauh berbeda. Butuh waktu sekitar 25 bulan dan 92 pertandingan untuk membawanya mencapai titik tersebut. Titik pembabtisan sebagai seorang pemain Manchester United.

Pemain termahal dalam sejarah klubnya ini -dan nyaris juga menjadi flop termahal- menunjukkan kualitas yang benar-benar dimiilikinya pada saat yang tepat. Dan juga pada lawan yang tepat pula.

Saat performa Rooney -striker andalan mereka sepanjang musim lalu- mulai sedikit meredup, Berba menemukan peak-nya. Dan saat menghadapi Liverpool -yap. Liverpool. Musuh utama United- ia nyaris sendirian membawa timnya meraih tiga poin.

Dengan sebuah hattrick di Old Trafford menghadapi Liverpool.

Sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Ryan Giggs, David Beckham, Eric Cantona, Ruud Van Nistelrooj, Wayne Rooney, dan sederet nama besar lainnya yang sempat menghuni skuad salah satu klub tersukses di dunia ini.

Dan para fans pun akhirnya jatuh cinta pada Berbatov. Took a while. But perhaps the waiting is over.

1946 adalah tahun terakhir di mana seorang pemain United mampu mencetak hattrick ke gawang sang rival terberat. Dan jika kemenangan atas Liverpool dengan skor beerapapun di ajang manapun adalah suatu hadiah besar untuk fans, apalagi sebuah hat-trick.

Diego Forlan -satu striker yang dilabeli gagal di Old Traffford, meskipun ternyata sukses di tempat lain- sempat mendapat satu chant tersendiri. ("He came from Uruguay. He made Scousers cry") Dan ia hanya mencetak DUA gol. Itupun dengan 'bantuan' blunder kiper lawan.

Kasus Berbatov sangat berbeda. Dalam tiga golnya, ia menunjukkan kelas, determinasi, dan kejeniusan yang mungkin sudah dilihat Sir Alex Ferguson sejak mendatangkannya beberapa musim lalu.

Gol pertama ia ditekan -dengan sedikit curang- oleh Fernando Torres. Bukannya menjatuhkan diri demi penalti, ia tetap ngotot menyundul bola. Hasilnya sukses membuat Old Trafford meledak. Gol kedua lebih istimewa lagi. Terkenal dengan gol-gol 'sulit'-nya -Berba jarang membuat gol mudah semacam tap in atau sontekan kecil-, ia menambah keunggulan United dengan sebuah salto yang terlihat malas, tapi secara luar biasa menembus gawang Pepe Reina.

Dan saat United sedang menghadapi masalah besar setelah untuk ketiga kalinya musim ini kehilangan keunggulan nyaman mereka atas lawan, Berba datang dan menyelamatkan mereka semua dengan gol ketiganya. Sebuah sundulan yang mengalahkan salah satu legenda The Kop di lini belakang, Jamie Carragher.

A hattrick that a LOT of people will remember.

Selama di United, Berba sudah dijuluki banyak nama. Pemalas, flop, striker gagal, pembuang peluang, dan lain-lain. Tapi sekarang rasanya kata 'pahlawan' sudah bisa masuk dalam daftar tersebut.

Tidak hanya di satu pertandingan ini saja. Musim ini memang sudah terlihat sebagai saat yang tepat baginya untuk bangkit. Setelah nyaris sepanjang jendela transfer dikabarkan ia siap dilepas dan klubnya terus mencari striker baru, Berba tetap berada di skuad.

It all paid off. At least until now. 6 gol dari lima pertandingan di Liga. 7 gol jika ditambah satu di Community Shield. Bandingkan dengan 12 gol yang diciptakannya musim lalu dalam 33 pertandingan.

Kini harapan para pendukung United sudah terbebani pada punggung Berbatov. Seorang pemain Bulgaria penuh bakat yang seringkali menjadi bahan caci-maki para fans sejak kedatangannya. Kini, ia bisa jadi salah satu kunci penting bagi United dalam upaya mereka meraih gelar Liga Inggris kembali. Dan ditambah juga Liga Champions.

Dan jikapun ia tidak berhasil memenuhi ekspektasi tinggi tersebut, at least he got a hat-trick againts Liverpool in Old Trafford!

*posted on www.supersoccer.co.id (22/09/10)

No comments:

Post a Comment