Tuesday, January 17, 2012

Review Xia Aimei: Franda! Franda! Franda!



Gw menonton Xia Aimei dengan satu tujuan: Franda. And I got that.

Oke. Mari coba bahas film-nya. Secara ide, Xia Aimei lumayan. Bahkan jauh lebih bagus dibandingkan dengan sebagian besar film lokal lain.

Film ini mencoba buat ngangkat tema human trafficking di Jakarta. Dan juga dunia malam yang penuh persaingan dan kotor.

Dalam Xia Aimei, fokusnya adalah seorang gadis yang dijual dari Cina, terdampar di Indonesia, dan dijual ke sebuah klub malam, dan berjuang keluar demi kebebasan.Well. You know the rest.

Klise in some ways. Untungnya, penyampaiannya tidak terlalu klise. Beda dengan film-film si KK Dheraj atau Nayato yang lebih banyak menjual belahan dada dan adegan mesum, film ini lebih elegan dalam menyampaikan maksudnya.

Akting dari beberapa pemainnya juga oke. Olga Lydia jadi mami asli Cina yang sering mengumpat, Ferry Salim luar biasa annoying sebagai bos klub malam, Shareefa Danish jadi supporting yang sempurna buat Franda –dan akting bahasa Inggris patah-patahnya lucu. Dan Franda juga keren di debutnya ini.

Now let’s get down to the negative part.

Xia Aimei jauh dari sempurna. Walaupun pendek, film ini somehow bisa terasa ngebosenin, ditambah lagi banyak lubang besar dalam plot-nya, adegan gak penting, dan beberapa jokes yang terlalu standar dan jauh dari lucu. Awkward moment dan akting-akting kaku juga sering muncul. A pity.

All in all. Xia Aimei seperti banyak film Indonesia yang lain, punya ide yang bagus dan aktor-aktris yang beneran bisa akting. Sayang, ada beberapa part yang agak ngeganggu, cerita yang terlalu klise, sederhana, dan gak masuk akal.

Still. It’s worth a watch. Kalo kita mau nonton film-film sampah semacam Final Destination atau Shark Night di bioskop, kenapa gak appreciate usaha filmmaker lokal buat bikin sesuatu yang beda?


Dan satu lagi: FRANDA CUTE BANGET DI FILM INI! AAAAAAKKKKK!!!

1 comment: